Advertisement
Sedang Laris-larisnya, Ini Sejarah Berdirinya Mixue, Punya Resep Rahasia dalam Es Krimnya

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO — Gerai es krim Mixue semakin menjamur di mana-mana. Di setiap kota bisa ditemui 3-5 cabang.
Mixue mendapat banyak peminat setelah es krim ini viral di media sosial. Selain itu, es krim yang ditawarkan juga enak dan harganya murah. Rasa es krim yang dijual pun tak membuat mual, sehingga banyak orang menjadi ketagihan.
Advertisement
Namun bagaimana sejarah Mixue bisa ada di Indonesia?
Melansir dari Foodtalks, Zhang Hongchao merupakan pemilik dari Mixue Ice Cream & Tea yang mendirikan bisnisnya pada 1997 di China.
Diketahui bahwa modal awal untuk membangun bisnis ini sebesar 4.000 RMB, yang pada tahun itu bernilai sekitar Rp7 juta, di mana untuk saat ini biayanya telah mencapai Rp8 juta.
Dengan modal yang terbatas, Hongchao pun memanfaatkan barang-barang yang ada, seperti motor, meja putar dan pemotong, nantinya ketiga barang tersebut dirakit agar bisa beroperasi sebagai mesin serut.
BACA JUGA: Keewa, Sepatu Karya Jogja Langganan Menteri, Pejabat, sampai Selebritis
Adapun, tiga produk utama yang ditawarkannya adalah es serut, es krim, dan smoothie. Setelah dirasa produk tersebut laris, Hongchao mulai menyediakan teh susu dalam menunya.
Melalui bisnis ini, Hongchao pun mendapat keuntungan 100 RMB atau sekitar Rp175.000 dalam sehari. Dia pun menyadari, bahwa ini menjadi peluang bisnis, terutama di cuaca panas.
Pada 2007, Hongchao pun mulai membuka tawaran franchise. Di tahun tersebut, belasan cabang baru Mixue dibuka di provinsi Henan. Kemudian pada 2008, Mixue sudah memiliki 180 cabang dan akhirnya terdaftar sebagai perusahaan.
Bisnisnya pun terus berkembang dengan baik. Pada 2010 Mixue memilih untuk bekerja sama dengan Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd. untuk mengembangkan franchise di seluruh negeri yang semakin meningkatkan visibilitas dan pengaruh perusahaannya.
Lalu pada 2012 dan 2014, demi komitmennya menyediakan produk dengan harga terjangkau, Mixue pun secara agresif membangun pusat produksi dan logistik sendiri. Ini dilakukan guna menekan biaya produksi sampai 20%.
Pada 2018 adalah tahun pertama Mixue melebarkan bisnisnya di luar China, yakni Vietnam. Sementara, di negara asalnya, China, Mixue Ice Cream & Tea lebih dikenal dengan sebutan Mixue Bingchen atau XBMC yang memiliki lebih dari 10.000 gerai pada 2020 lalu.
Sementara di Indonesia, Mixue telah hadir sejak 2020, di mana franchise pertamanya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kota tersebut dipilih sebagai lokasi pelopor es krim Mixue, sebab dinilai daerah ini dikenal dengan pusat wisata kuliner.
Kini franchise tersebut meluas hingga ke sejumlah kota besar dengan total mencapai 300 gerai. Adapun, pemegang hak franchise Mixue Indonesia adalah PT Zisheng Pacific Trading.
Melansir dari Instagram resmi @mixueindonesia, PT Zisheng Pacific Trading tetap membuka peluang bagi Anda yang berminat membeli franchise tanpa batasan gerai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Inovasi Dunia Pertanian, Sirup Kemangi dari Petani Keren di Lampung
- Gegara Beli Peralatan Militer dan Energi dari Rusia, Donald Trump Terapkan Tarif Impor 25% untuk India
- Lebih dari 1 Juta Rekening Terkait dengan Tindak Pidana, PPATK: 150 Ribu Didapat dari Peretasan
- Ekonom Minta Pemerintah dan BPS Menaikkan Acuan Garis Kemiskinan Sesuai Bank Dunia
- Berkat Sydney Sweeney, Saham American Eagle Melonjak
Advertisement

Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Minggu 3 Agustus 2025, Jogja Hujan Ringan
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Musim Masuk Sekolah, DIY Alami Inflasi 0,05 Persen pada Juli 2025
- PLN Tawarkan Kemudahan Pasang Baru dan Migrasi ke Listrik Pascabayar Lewat PLN Mobile
- Harga Emas Antam Sabtu 2 Agustus 2025, Rp1.948.000 per Gram
- Sri Mulyani Berjanji Konsisten Alokasikan Anggaran Kesehatan 5 Persen di APBN
- Inovasi Dunia Pertanian, Sirup Kemangi dari Petani Keren di Lampung
- Pemerintah Sebut Koperasi Desa Merah Putih Jadi Alat Operasi Pasar
- Tak Gubris Ancaman Trump, India Lanjut Beli Minyak Rusia
Advertisement
Advertisement